Tujuh Macam Kecerdasan
Pada
umumnya kecerdasan kita artikan hanya berkaitan dengan daya ingat, logika, atau
penalaran. Namun, menurut Dr. John Elliot, seorang professor pendidikan pada
jurusan pengembangan (kecerdasan) manusia dari Maryland University, kecerdasan pada
manusia dapat dibagi menjadi 7 macam, yaitu sebagai berikut.
1.
Kecerdasan Fisikal
Kecerdasan ini
tampil dalam bentuk kinerja (performance) fisik manusia. Mereka yang unggul
dalam kecerdasan fisikal ini mampu mendayagunakan fisik mereka pada taraf yang
mengherankan bagi orang biasa. Olahragawan, pelukis, pengukir, pemain sirkus,
dan penari adalah kelompok manusia yang cerdas fisiknya.
2.
Kecerdasan
Ruang – Waktu
Kecerdasan ini
membuat seseorang selalu sadar akan posisi relatifnya dalam koordinat ruang dan
waktu. Orang yang tidak cerdas ruang akan mengalami disorientasi ruang alias mudah
tersesat. Kelompok orang yang memiliki kecerdasan ruang dan waktu di antaranya
pilot, nakhoda, penyelam, penjelajah alam, dan pemain bulutangkis. Demikian juga
arsitek, insinyur, ahli geometri, fisikawan, dan sejarawan.
3.
Kecerdasan Penalaran
Inilah kecerdasan
yang secara umum dikenal luas sebagai kecerdasan. Orang ini mampu memahami
relasi antarbagian dalam realitas yang disadarinya. Oleh karena itu, ia
produktif dan tepat dalam membuat kesimpulan. Kecerdasan macam ini juga
termasuk kemampuan berpikir logis dan matematis.
4.
Kecerdasan Verbal
Anak kecil
yang sudah pandai berceloteh dan memiliki vocabulary
yang mengherankan pastilah cerdas secara verbal. Guru, pengacara, instruktur, orator, penyiar radio, komentator
olahraga, bahkan penulis dan reporter adalah golongan orang yang memiliki
kecerdasan verbal. Orang-orang ini mampu mengekspresikan diri, pikiran, dan
perasaannya lewat rangkaian kata-kata.
5.
Kecerdasan Sosial
Orang yang
cerdas secara sosial seakan-akan mampu membaca orang secara akurat. Ia bisa
mengetahui isi hati, suasana hati, dan keinginan orang lain. Oleh karena itu, ia
mudah menyesuaikan diri, mengambil hati, mempengaruhi, dan memimpin orang lain.
Konflik antarpribadi, pertengkaran, dan ketidakharmonisan hubungan banyak
berpangkal pada ketakcerdasan sosial yang bersangkutan.
6.
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan ini
membuat seseorang mampu memahami, menghayati, dan mengekspresikan nada, irama,
dan suara dalam bentuk musikalisasi yang estetik. Musikus dan seniman tentulah
termasuk kaum cerdas musikal.
7.
Kecerdasan Etis
– Spiritual
Orang yang
cerdas di bidang ini, tidak saja dalam pengertian mampu memahami dunia
spiritual, tapi lebih pada kemampuannya menampilkan sikap dan praktik hidup
yang harmonis dengan nilai-nilai fundamental yang secara tajam diketahuinya. Hati
nuraninya bening, suara batinnya tajam, dan mata hatinya awas dalam membedakan
apa yang baik dari yang tidak baik dan membedakan apa yang baik, yang terbaik,
dan yang sempurna. Orang yang memiliki kecerdasan ini pada akhirnya mampu
menampilkan diri sebagai pribadi yang bijak bestari, penuh khidmat, agung, dan
berwibawa.
Menurut Prof.
Elliot, semua manusia memiliki ketujuh macam kecerdasan ini dengan kombinasi
kualitas yang berbeda-beda. Dengan demikian, dapat kita pahami adanya kenyataan
yang kita lihat, seperti orang yang penalarannya bagus tapi mudah tersesat di
kota besar atau guru yang jenius matematika tapi tidak pandai dalam mengajar. Namun,
kita juga dapat menjumpai orang yang multicerdas: pintar bergaul, jenius fisika
dan matematika, piawai main biola, berbudi pekerti luhur, serta canggih dalam
mengajar. Orang tersebut tidak lain adalah Albert Einstein yang diakui dunia
sebagai ilmuwan terhebat abad 20. Apakah
Anda juga termasuk kategori demikian? Semoga! Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar